KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat, karunia,
anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima. Serta petunjuk-Nya
sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam membuat makalah
ini.
Tujuan
makalah ini adalah untuk mengembangkan kemampuan intelektual dari masing-masing
kelompok dari berbagai hal, terutama dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu makalah ini dibuat untuk memudahkan
kita mempelajarinya.
Kami
menyadari bahwa mata kuliah Pendidikan Pancasila ini mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari, oleh karena itu
kritik saran yang bersifat membangun selalu kamu harapkan demi terwujudnya makalah
ini dengan baik.
Demikian
kata pengantar yang bisa kami sampaikan, semoga dengan makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan.
Penyusun
Ponorogo,
19 Oktober 2015
BAB I
PENDAHULUAN
- Muqoddimah
Sebagai mahluk sosial, manusia dituntut selalu
beradaptasi juga mengikuti dengan arus laju kemajuan dan perkembangan zaman.
Sejalan dengan itu semua munculah ideologi-ideologi yang berasal dari
pemikiran-pemikiran manusia dengan tujuan awalnya mengatur dan menertibkan kehidupan
sosial sebagai cita-cita perdamaian dan kesejahteraan bersama.
Ideologi-ideologi tersebut memiliki peran penting
dalam negara sebagai dasar maupun sebagai landasan negara dalam menentukan
kebijakan dan ketentuan yang mencakup seluruh warga negara itu sendiri.
Diantaranya ialah liberalis yangmemiliki tujuan yang sepenuhnya untuk memajukan
kesejahteraan lahiriah dan material manusia dan tidak secara langsung memberi
perhatian pada upaya memenuhi kebutuhan spiritual dan metafisik. Dan identik
dengan kata kebebasan yang hanya dibatasi oleh hak manusia atau individu itu
sendiri.
Jauh berbeda dengan Pancasila yang dianut Indonesia
sebagai ideologi negara yang pastinya memiliki nilai-nilai luhur karena
merupakan hasil bersama yang menggambarkan moral dan kepribadian bangsa
Indonesia yang penuh dengan perbedaan budaya, agama dan etnis suku bangsa.
- Rumusan
Masalah
1. Bagaimana definisi
Ideologi
Liberalis
2. Perkembangan liberalis
3. Neo liberalisme
BAB II
PEMBAHASAN
1.
LIBERAL
a.
Pengertian
Paham
Liberal/liberalisme tersebut berasal dari kata spanyol
yakni “liberales”, liberales tersebut adalah nama suatu partai
politik yang pada abad ke-20 mulai berkembang, yang mana pada waktu
tersebut mempunyai suatu tujuan yakni demi memperjuangkan suatu
pemerintah yang berdasarkan kepada konstitusi.[1]
Liberalisme
adalah sebuah doktrin yang ditujukan sepenuhnya bagi perilaku manusia di bumi
ini. Sesungguhnya, Liberalisme tidak mempunyai tujuan lain selain
daripada memajukan kesejahteraan lahiriah dan material manusia dan tidak secra
langsung memberi perhatian pada upaya memenuhi kebutuhan spiritual dan
metafisik mereka. Liberalisme tidak memjanjikan kebahagiaan dan kesenangan
selain kepuasan tertinggi karena semua keinginan duniawi mereka terpenuhi.
Liberalisme
seringkali dikecam karena sikapnya yang murni eksternal dan materialistik
tehadap sesuatu yang bersifat keduniawian dan fana. Dikatakan, kehidupan tidak
selalu terdiri dari makan dan minum. Ada kebutuhan yang lebih tinggi dan lebih
penting daripada makan dan minum, tempat tinggal dan pakaian. Bahkan, kekayaan
duniawi terbesar pun tidak bisa memberi manusia kebahgiaan, mereka membuat
jiwanya tidak puas dan kosong. Kesalahan paling serius liberalisme adalah bahwa
ia tidak bisa menawarkan sesuatu aspirasi manusia yang lebih dan mulia.[2]
Secara
historis Liberalisme adalah gerakan politik yang pertama yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan semua, bukan dari tujuan yang ingin dicapai, tetapi
dari cara yang dipilah untuk mencapai tujuan itu.
b.
Dasar-dasar
kebijakan Liberalisme
1. Hak
milik
2. Kebebasan
3. Perdamaian
4. Persamaan
5. Kesenjangan
kekayaan dan pendapatan
6. Hak
milik pribadi dan etika
7. Negara
dan pemerintah
8. Demokrasi
9. Kritik
terhadap doktrin kekerasan
c. Pengaruh
Liberalisme
1.
Bidang Politik
Sementara pemikiran
dalam bidang politik libneralisme menghendaki penetapan pembatasan wewenangan
pemerintah dengan menetapkan pembatasan itu dalam undang –undang dasar atau
konstitusi Negara. Disamping itu liberalism juga menghendaki kesetaraan dan
kebebasan politik, sistem politik liberal ini sering disebut system “demokrasi”[3]
Pengaruh
paham Liberalisme dalam bidang politik ditandai dengan munculnya paham
demokrasi dan nasionalisme nan menyebar di berbagai negara. Akibat dari
kemunculan demokrasi dan nasionalisme ini, antara lain memberikan suntikan
semangat buat meraih kemerdekaan bagi bangsa nan masih terjajah, mulai
diberlakukan PEMILU (Pemilihan Umum) buat memilih anggota parlemen dimana
pemilihnya ialah dari seluruh anggota masyarakat.
2.
Bidang Ekonomi
engaruPemikiran dalam bidang ekonomi, liberalism menghendaki persaningan bebas
(laissez fairel laissez alle) serta tidak menghendaki campur tangan Negara.
Negara hanya berfungsi sebagai penjaga malam (nachatwachter staat) saja.
Semboyan paham ini adalah “the last government the better” system ekonomi
liberalisme ini biasa disebut ”kapitalisme[4]”
Paham Liberalisme
dalam bidang ekonomi ditandai dengan munculnya sistem perekonomian liberal nan
menghendaki perdagangan bebas serta menolak campur tangan pemerintah.
3.
Bidang Agama
Pengaruh paham Liberalisme dalam
bidang agama ditandai dengan adanya kebebasan beragama bagi tiap individu tanpa
ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun buat memeluk suatu agama tertentu. Liberalisme tersebut menganggap suatu masalah agama
ialah sebagai masalah tiap individu (pribadi). Tiap-tiap individu tersebut
harus mempunyai suatu kebebasan kemerdekaan beragama. Oleh
karena itulah Liberalisme menolak untuk ikut campur tangan negara
(Pemerintah) didalam bidang agama tersebut.
Kebebasan kemerdekaan beragama
tersebut menurut pendapat liberalisme dapat diartika sebagai
berikut :
§ Bebas
merdeka memilih agama yang disukai
§ Bebas
merdeka menjalankan ibadah menurut agama yang dianutnya
§ Bebas
merdeka untuk tidak memilih menganut masalah satu agama
4.
Bidang Pers
Pengaruh
paham Liberalisme dalam bidang pers ditandai dengan adanya kebebasan
berekspresi dan berkarya bagi artis serta kebebasan bagi wartawan buat menulis
dan memuat warta apapun nan benar-benar diketahuinya.
5.
Bidang Sosial
Pengaruh paham Liberalisme dalam bidang sosial
ditandai dengan adanya emansipasi wanita serta penyetaraan gender nan
menempatkan wanita sejajar dengan pria serta mendapatkan kesempatan nan sama
dalam berbagai hal, seperti pendidikan dan karir.
Meskipun saat ini Liberalisme sudah diterapkan di
berbagai bidang kehidupan tetapi tetap saja kebebasan nan kebablasan tentunya
berdampak tak baik. Mari menggunakan kebebasan secara bertanggungjawab serta
mengikuti anggaran nan berlaku sehingga kebebasan nan telah diperoleh membawa
akibat positif bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, serta bangsa dan
negara.[5]
d.
Tokoh
1.
Marthen Luther
2.
John Locke dan Hobbes
3.
Adam Smith
e.
Tujuan
Tujuan liberalisme adalah pemajuan
kesejahteraan materiil dan duniawi manusia, dan tidak secara langsung menyoroti
kebutuhan-kebutuhan spiritual dan metafisik manusia. Liberalism tidak
menjanjikan pada manusia kebahagiaan dan kepuasan, melainkan hanya pemuasan
paling besar atas semua hasrat yang bisa dipuaskan oleh hal-hal materiil dan
duniawi.
Sebuah masyarakat dimana
prinsip-pinsip liberal dijalanan biasanya disebut sebuah masyarakat kapitalis,
dan kondisi masyarakat tersebut, kapitalisme. Karena kebijakan ekonomi
liberalism di mana-mana tidak begitu sempurna dalam praktiknya, kondisi-kndisi
yang ada di dunia sekarang ini memberi kita gagasan yang tidak sempurna tentang
makna dan kemungkinan pencapaian kapitalisme dalam bentuk penuhnya.[6]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
a)
Paham
Liberal/liberalisme tersebut berasal dari kata spanyol yakni “liberales”, liberales tersebut
adalah nama suatu partai politik yang pada abad ke-20 mulai berkembang,
yang mana pada waktu tersebut mempunyai suatu tujuan yakni demi
memperjuangkan suatu pemerintah yang berdasarkan kepada konstitusi
b)
Liberalisme adalah sebuah doktrin
yang ditujukan sepenuhnya bagi perilaku manusia di bumi ini. Liberalisme tidak
memjanjikan kebahagiaan dan kesenangan selain kepuasan tertinggi karena semua
keinginan duniawi mereka terpenuhi.
c)
Liberalisme tidak mempunyai
tujuan lain selain daripada memajukan kesejahteraan lahiriah dan material
manusia dan tidak secra langsung memberi perhatian pada upaya memenuhi
kebutuhan spiritual dan metafisik mereka.
B.
PENUTUP
Kami sepenuhnya
menyadari akan kekurangan dan keterbatasan dari pengetahuan kami dalam menyusun
materi-materi yang tersuguh didalam makalah ini. Saran serta kritik yang
membangun tentunya sangat kami harapkan sebagai perbaikan-perbaikan dikemudian
hari. Besar Harapan kami makalh ini dapat difahami dan kemudian bermanfaat bagi
pembaca dan khusunya bagi kami penyusun. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
-
Ludwing von mises,
menemukan kembali liberalisme, jakarta : freedom institute, 2011.
-
http://www.binasyifa.com/869/06/27/pengaruh-paham-liberalisme-dalam-berbagai-bidang.htm
/15/10/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar