Blue Fire Pointer Makalah Blue Fire Pointer

..

Sabtu, 28 November 2015

liberalisme


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat, karunia, anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima. Serta petunjuk-Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam membuat makalah ini.
            Tujuan makalah ini adalah untuk mengembangkan kemampuan intelektual dari masing-masing kelompok dari berbagai hal, terutama dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu makalah ini dibuat untuk memudahkan kita mempelajarinya.
            Kami menyadari bahwa mata kuliah Pendidikan Pancasila ini mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari, oleh karena itu kritik saran yang bersifat membangun selalu kamu harapkan demi terwujudnya makalah ini dengan baik.
            Demikian kata pengantar yang bisa kami sampaikan, semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
                                                                          

                                                                                                            Penyusun


                                                                                                Ponorogo, 19 Oktober 2015



BAB I
PENDAHULUAN


  1. Muqoddimah
Sebagai mahluk sosial, manusia dituntut selalu beradaptasi juga mengikuti dengan arus laju kemajuan dan perkembangan zaman. Sejalan dengan itu semua munculah ideologi-ideologi yang berasal dari pemikiran-pemikiran manusia dengan tujuan awalnya mengatur dan menertibkan kehidupan sosial sebagai cita-cita perdamaian dan kesejahteraan bersama.
Ideologi-ideologi tersebut memiliki peran penting dalam negara sebagai dasar maupun sebagai landasan negara dalam menentukan kebijakan dan ketentuan yang mencakup seluruh warga negara itu sendiri. Diantaranya ialah liberalis yangmemiliki tujuan yang sepenuhnya untuk memajukan kesejahteraan lahiriah dan material manusia dan tidak secara langsung memberi perhatian pada upaya memenuhi kebutuhan spiritual dan metafisik. Dan identik dengan kata kebebasan yang hanya dibatasi oleh hak manusia atau individu itu sendiri.
Jauh berbeda dengan Pancasila yang dianut Indonesia sebagai ideologi negara yang pastinya memiliki nilai-nilai luhur karena merupakan hasil bersama yang menggambarkan moral dan kepribadian bangsa Indonesia yang penuh dengan perbedaan budaya, agama dan etnis suku bangsa.


  1. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana definisi Ideologi Liberalis
2.      Perkembangan liberalis
3.      Neo liberalisme




BAB II
PEMBAHASAN


1.        LIBERAL
a.         Pengertian
                        Paham Liberal/liberalisme tersebut berasal dari kata spanyol yakni “liberales”, liberales tersebut adalah nama suatu partai politik yang pada abad ke-20 mulai berkembang, yang mana pada waktu tersebut mempunyai suatu tujuan yakni demi memperjuangkan suatu pemerintah yang berdasarkan kepada konstitusi.[1]
                        Liberalisme adalah sebuah doktrin yang ditujukan sepenuhnya bagi perilaku manusia di bumi ini. Sesungguhnya, Liberalisme tidak mempunyai tujuan lain selain daripada memajukan kesejahteraan lahiriah dan material manusia dan tidak secra langsung memberi perhatian pada upaya memenuhi kebutuhan spiritual dan metafisik mereka. Liberalisme tidak memjanjikan kebahagiaan dan kesenangan selain kepuasan tertinggi karena semua keinginan duniawi mereka terpenuhi.
                        Liberalisme seringkali dikecam karena sikapnya yang murni eksternal dan materialistik tehadap sesuatu yang bersifat keduniawian dan fana. Dikatakan, kehidupan tidak selalu terdiri dari makan dan minum. Ada kebutuhan yang lebih tinggi dan lebih penting daripada makan dan minum, tempat tinggal dan pakaian. Bahkan, kekayaan duniawi terbesar pun tidak bisa memberi manusia kebahgiaan, mereka membuat jiwanya tidak puas dan kosong. Kesalahan paling serius liberalisme adalah bahwa ia tidak bisa menawarkan sesuatu aspirasi manusia yang lebih dan mulia.[2]
                        Secara historis Liberalisme adalah gerakan politik yang pertama yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua, bukan dari tujuan yang ingin dicapai, tetapi dari cara yang dipilah untuk mencapai tujuan itu.
b.        Dasar-dasar kebijakan Liberalisme
1.      Hak milik
2.      Kebebasan
3.      Perdamaian
4.      Persamaan
5.      Kesenjangan kekayaan dan pendapatan
6.      Hak milik pribadi dan etika
7.      Negara dan pemerintah
8.      Demokrasi
9.      Kritik terhadap doktrin kekerasan

c.       Pengaruh Liberalisme
1.      Bidang Politik
                  Sementara pemikiran dalam bidang politik libneralisme menghendaki penetapan pembatasan wewenangan pemerintah dengan menetapkan pembatasan itu dalam undang –undang dasar atau konstitusi Negara. Disamping itu liberalism juga menghendaki kesetaraan dan kebebasan politik, sistem politik liberal ini sering disebut system “demokrasi”[3] Pengaruh paham Liberalisme dalam bidang politik ditandai dengan munculnya paham demokrasi dan nasionalisme nan menyebar di berbagai negara. Akibat dari kemunculan demokrasi dan nasionalisme ini, antara lain memberikan suntikan semangat buat meraih kemerdekaan bagi bangsa nan masih terjajah, mulai diberlakukan PEMILU (Pemilihan Umum) buat memilih anggota parlemen dimana pemilihnya ialah dari seluruh anggota masyarakat.

2.      Bidang Ekonomi
                  engaruPemikiran dalam bidang ekonomi, liberalism menghendaki persaningan bebas (laissez fairel laissez alle) serta tidak menghendaki campur tangan Negara. Negara hanya berfungsi sebagai penjaga malam (nachatwachter staat) saja. Semboyan paham ini adalah “the last government the better” system ekonomi liberalisme ini biasa disebut ”kapitalisme[4]Paham Liberalisme dalam bidang ekonomi ditandai dengan munculnya sistem perekonomian liberal nan menghendaki perdagangan bebas serta menolak campur tangan pemerintah.

3.      Bidang Agama
                  Pengaruh paham Liberalisme dalam bidang agama ditandai dengan adanya kebebasan beragama bagi tiap individu tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun buat memeluk suatu agama tertentu. Liberalisme tersebut menganggap suatu masalah agama ialah sebagai masalah tiap individu (pribadi). Tiap-tiap individu tersebut harus mempunyai suatu kebebasan kemerdekaan beragama. Oleh karena itulah Liberalisme menolak untuk ikut campur tangan negara (Pemerintah) didalam bidang agama tersebut.
                  Kebebasan kemerdekaan beragama tersebut menurut pendapat liberalisme dapat diartika sebagai berikut :
§  Bebas merdeka memilih agama yang disukai 
§  Bebas merdeka menjalankan ibadah menurut agama yang dianutnya
§  Bebas merdeka untuk tidak memilih menganut masalah satu agama

4.    Bidang Pers
                  Pengaruh paham Liberalisme dalam bidang pers ditandai dengan adanya kebebasan berekspresi dan berkarya bagi artis serta kebebasan bagi wartawan buat menulis dan memuat warta apapun nan benar-benar diketahuinya.
5.    Bidang Sosial
            Pengaruh paham Liberalisme dalam bidang sosial ditandai dengan adanya emansipasi wanita serta penyetaraan gender nan menempatkan wanita sejajar dengan pria serta mendapatkan kesempatan nan sama dalam berbagai hal, seperti pendidikan dan karir.
            Meskipun saat ini Liberalisme sudah diterapkan di berbagai bidang kehidupan tetapi tetap saja kebebasan nan kebablasan tentunya berdampak tak baik. Mari menggunakan kebebasan secara bertanggungjawab serta mengikuti anggaran nan berlaku sehingga kebebasan nan telah diperoleh membawa akibat positif bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, serta bangsa dan negara.[5]
d.        Tokoh
1.    Marthen Luther
2.    John Locke dan Hobbes
3.    Adam Smith
e.         Tujuan
            Tujuan liberalisme adalah pemajuan kesejahteraan materiil dan duniawi manusia, dan tidak secara langsung menyoroti kebutuhan-kebutuhan spiritual dan metafisik manusia. Liberalism tidak menjanjikan pada manusia kebahagiaan dan kepuasan, melainkan hanya pemuasan paling besar atas semua hasrat yang bisa dipuaskan oleh hal-hal materiil dan duniawi.
            Sebuah masyarakat dimana prinsip-pinsip liberal dijalanan biasanya disebut sebuah masyarakat kapitalis, dan kondisi masyarakat tersebut, kapitalisme. Karena kebijakan ekonomi liberalism di mana-mana tidak begitu sempurna dalam praktiknya, kondisi-kndisi yang ada di dunia sekarang ini memberi kita gagasan yang tidak sempurna tentang makna dan kemungkinan pencapaian kapitalisme dalam bentuk penuhnya.[6]




BAB III
PENUTUP


A.                               KESIMPULAN
a)     Paham Liberal/liberalisme tersebut berasal dari kata spanyol yakni “liberales”, liberales tersebut adalah nama suatu partai politik yang pada abad ke-20 mulai  berkembang, yang mana pada waktu tersebut mempunyai suatu tujuan yakni demi memperjuangkan suatu pemerintah yang berdasarkan kepada konstitusi
b)     Liberalisme adalah sebuah doktrin yang ditujukan sepenuhnya bagi perilaku manusia di bumi ini. Liberalisme tidak memjanjikan kebahagiaan dan kesenangan selain kepuasan tertinggi karena semua keinginan duniawi mereka terpenuhi.
c)     Liberalisme tidak mempunyai tujuan lain selain daripada memajukan kesejahteraan lahiriah dan material manusia dan tidak secra langsung memberi perhatian pada upaya memenuhi kebutuhan spiritual dan metafisik mereka.
B.     PENUTUP
                 Kami sepenuhnya menyadari akan kekurangan dan keterbatasan dari pengetahuan kami dalam menyusun materi-materi yang tersuguh didalam makalah ini. Saran serta kritik yang membangun tentunya sangat kami harapkan sebagai perbaikan-perbaikan dikemudian hari. Besar Harapan kami makalh ini dapat difahami dan kemudian bermanfaat bagi pembaca dan khusunya bagi kami penyusun. Amiin.



DAFTAR PUSTAKA

-                           Ludwing von mises, menemukan kembali liberalisme, jakarta : freedom institute, 2011.
-                           http://www.binasyifa.com/869/06/27/pengaruh-paham-liberalisme-dalam-berbagai-bidang.htm /15/10/2015






[2] Ludwing von mises, menemukan kembali liberalisme, jakarta : freedom institute, 2011. Hal 4
[3] A.kartiwi,Ilmu Politik, bandung: cv.pustaka setia 2008 hlm 171
[4] A.kartiwi,Ilmu Politik, bandung: cv.pustaka setia 2008 hlm 171